Search this site
Embedded Files
Bimas Katolik DKI
  • Home
  • Struktur Organisasi
  • Berita Kegiatan
  • Visi & Misi
  • Tugas & Fungsi
  • Kirim Berkas
    • Pengajuan TPG
      • Cetak Tanda Terima
      • Tutorial Pengiriman Berkas TPG
Bimas Katolik DKI
  • Home
  • Struktur Organisasi
  • Berita Kegiatan
  • Visi & Misi
  • Tugas & Fungsi
  • Kirim Berkas
    • Pengajuan TPG
      • Cetak Tanda Terima
      • Tutorial Pengiriman Berkas TPG
  • More
    • Home
    • Struktur Organisasi
    • Berita Kegiatan
    • Visi & Misi
    • Tugas & Fungsi
    • Kirim Berkas
      • Pengajuan TPG
        • Cetak Tanda Terima
        • Tutorial Pengiriman Berkas TPG

Peningkatan Kualitas Moderasi Beragama Penting

Jakarta (Humas Bimas Katolik) --- Pembimas Katolik Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Salman Habeahan mengingatkan agar para guru agama Katolik untuk meningkatkan kualitas moderasi beragama dan menjadi agen perubahan untuk mewujudkan pemahaman dan penghayatan agama yang moderat melalui lembaga pendidikan di sekolah.

Menurutnya, penguatan moderasi beragama sedang dilakukan pemerintah melalui tiga strategi utama. Pertama, dengan melakukan sosialisasi gagasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang moderasi beragama seluruh lapisan masyarakat.

Kedua, kelembagaan moderasi beragama kedalam program dan kebijakan yang mengikat baik di Kementerian Agama dan Kementerian yang terkait.

“Sehingga diharapkan menjadi program unggulan Kementerian Agama," ujarnya saat Kegiatan Pembinaan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Menengah di salah satu hotel Jakarta. Selasa (29/04).

Ketiga, mengintegrasikan rumusan moderasi beragama dalam Rencana Pembangunan Jangka Waktu Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

“Sehingga moderasi beragama dapat secara terstuktur dijadikan sebagai program nasional bukan hanya di Kementerian Agama, tetapi juga melalui lembaga pendidikan," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Pembimas Katolik berharap para peserta dapat menggali dan memantapkan pemahaman serta penghayatan semangat moderasi beragama pada narasumber, guna dapat mendesain sebuah proses pendidikan agama Katolik yang moderat baik melalui pendidikan Agama dan budi pekerti di sekolah yang mencerminkan nilai-nilai moderasi beragama yang sejalan dengan semangat Education Sustainable Development Goal (eSDG) yang dicanangkan oleh UNESCO.

“Yakni pendidikan yang menumbuhkan kesadaran akan kesetaraan, kearifan lokal, transformasi pendidikan yang inovatif, kreatif, literal dan memiliki kecerdasan sosial dan spiritual,” jelasnya dihadapan 45 peserta guru dan pengawas.

Menurutnya, kegiatan yang berlangsung selama 2 hari mulai 27 - 28 April 2021 akan mengkaji secara reflektif dan metodik-paradikmatik yang akan disampaikan oleh para narasumber.

Dan diakhir sambutan beliau juga mengingatkan para peserta untuk selalu menjaga protokol kesehatan.

"Tetap mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan oleh pihak panitia serta tetap peka terhadap situasi sekitar," pesannya.

Adapun narasumber yang memberikan paparan selama 2 hari, adalah; Prof. H. Abdurrahman Mas'ud, Ph.D (mantan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama), Rm. Rudi Hartono,MA. (Ketua Komisi Kateketik Keuskupan Agung Jakarta), Drs. Fidelis Waruwu, M.Sc.Ed. (Direktur Edutraco, Motivator dan trainer), Dr. Archadius Benawa. M.Pd. (Dosen Charachter Building Univ. Bina Nusantara) dan Cand. Dr. Andreas Bangun, M.Psi. (trainer dan dosen Univ. Kalbe).

Menag Rilis Buku Pedoman Penguatan Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan

Jakarta (Kemenag) --- Penguatan Moderasi Beragama menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas. Peta jalan penguatan sudah disusun termasuk di dalamnya adalah penguatan moderasi beragama melalui lembaga pendidikan, baik madrasah, sekolah, maupun perguruan tinggi.

“Alhamdulillah, penyiapan pedoman penguatan moderasi beragama di lembaga pendidikan sudah selesai. Hari ini kita rilis bersama agar bisa dijadikan panduan baik di madrasah, sekolah, maupun perguruan tinggi,” terang Menag di Jakarta, Rabu (22/9/2021).

Rilis pedoman penguatan moderasi beragama ini berlangsung secara daring dan luring, dipusatkan di gedung Kementerian Agama, Jl. MH Thamrin No. 6, Jakarta. Rilis ini dilakukan Menag Yaqut bersama Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, serta Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto.

Ada empat pedoman yang dirilis, yaitu buku saku moderasi beragama bagi guru; buku modul pelatihan penguatan wawasan moderasi bagi guru; pedoman mengintegrasikan moderasi pada mata pelajaran agama; dan buku pegangan siswa.

Menag menilai institusi pendidikan menjadi salah satu ruang strategis dalam menyemai penguatan moderasi beragama. Apalagi, jumlah pendidik dan peserta didik pada semua jenjang, secara nasional mencapai 61,3 juta. “Jumlah ini adalah 22,6% dari total populasi di Indonesia,” jelas Menag.

Dari jumlah itu, lanjutnya, sebanyak 51 juta adalah peserta didik pada jenjang dasar dan menengah, dan sebanyak 7,3 juta adalah mahasiswa. Sementara jumlah guru adalah 2,6 juta dan dosen mencapai 308 ribu orang.

“Kemenag serius dalam penguatan moderasi beragama yang juga menjadi amanat Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024. Secara operasional, Kemenag sudah menerbitkan Peraturan Menteri Agama No. 18 Tahun 2020 tentang Renstra Kementerian Agama 2020-2024,” tuturnya.

Peluncuran empat buku ini dikemas dalam gerakan “Aksi Moderasi Beragama: Menyemai Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Kebhinekaan”.

Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani melaporkan bahwa sebagai dari aksi moderasi beragama ini, Kementerian Agama juga telah menyiapkan portal buku elektronik pendidikan agama yang memfasilitasi visi penguatan moderasi beragama.

“Buku elektronik ini bisa diakses melalui http://cendikia.kemenag.go.id,” jelasnya

Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Rohmat Mulyana menambahkan, untuk tahap awal, implementasi penguatan moderasi beragama akan dilakukan dengan menunjuk sekolah atau madrasah sebagai laboratorium moderasi beragama. Menurutnya, ada sejumlah madrasah dan sekolah di provinsi NTT, NTB, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Jawa Barat, dan Banten yang ditetapkan sebagai pilot project.

“Untuk tahun pertama, kami menetapkan sejumlah sekolah atau madrasah di provinsi NTT, NTB, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Jawa Barat, dan Banten sebagai laboratorium moderasi beragama,” tandasnya.


Suasana Hangat Warnai Lepas Sambut KaKanwil

Jakarta (Inmas) - Suasana hangat warnai prosesi Serah Terima Jabatan dan Lepas Sambut Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta dari Saiful Mujab kepada Cecep Khairul Anwar.

Acara lepas sambut yang berlangsung dengan suasana hangat dan penuh kekeluargaan ini dihadiri oleh Para Pejabat Eselon III, Para Kepala Kankemenag Kota/ Kab, Para Kepala Madrasah, dan Para Kepala KUA.

Turut hadir juga secara daring Para pejabat eselon IV pada Kanwil dan Para Kasi Kankemenag Kota/Kab.

Selama empat tahun menjabat sebagai Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Saiful Mujab mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersinergi secara baik selama kepemimpinannya.

Saiful tak lupa mengingatkan kepada seluruh keluarga besar Kanwil Kemenag DKI Jakarta untuk terus mengawal moderasi beragama dan 7 Program Prioritas Kementerian Agama.

Dalam acara ini, Saiful menyerahkan Summary Jabatan Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta 2017-2021 kepada KaKanwil Kemenag DKI Cecep Khairul Anwar.

Pada tanggal 8 Oktober 2021, Menag melantik Cecep Khairul Anwar sebagai Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta.

Acara yang dibalut dengan suasana hangat dan akrab ini, KaKanwil mengatakan bahwa silaturahmi ini adalah awal yang baik untuk bekerjasama dengan baik dalam menjalankan tugas-tugas.

KaKanwil juga mengatakan bahwa langkah utama yang akan dijalani adalah memperkuat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

"SPIP ini merupakan instrumen penting dalam menjalankan program-program agar dapat diimplementasikan dan mancapai target," ujarnya.

Dalam acara ini Kabag TU Sugito bersama jajaran mengaku siap untuk bekerjasama dengan baik dan mendukung kebijakan dalam masa kepemimpinan Bapak Cecep Khairul Anwar.

"Kami siap bekerjasama dengan baik dan mendukung kebijakan serta program-program untuk menghasilkan prestasi yang lebih baik untuk Kanwil Kemenag DKI," ujar Sugito dalam sambutannya.

Peningkatan Kualitas Moderasi Beragama Penting Bagi Guu Pendidikan Agama Katolik

Jakarta (Humas Bimas Katolik) --- Pembimas Katolik Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Salman Habeahan mengingatkan agar para guru agama Katolik untuk meningkatkan kualitas moderasi beragama dan menjadi agen perubahan untuk mewujudkan pemahaman dan penghayatan agama yang moderat melalui lembaga pendidikan di sekolah.

Menurutnya, penguatan moderasi beragama sedang dilakukan pemerintah melalui tiga strategi utama. Pertama, dengan melakukan sosialisasi gagasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang moderasi beragama seluruh lapisan masyarakat.

Kedua, kelembagaan moderasi beragama kedalam program dan kebijakan yang mengikat baik di Kementerian Agama dan Kementerian yang terkait.

“Sehingga diharapkan menjadi program unggulan Kementerian Agama," ujarnya saat Kegiatan Pembinaan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Menengah di salah satu hotel Jakarta. Selasa (29/04).

Ketiga, mengintegrasikan rumusan moderasi beragama dalam Rencana Pembangunan Jangka Waktu Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

“Sehingga moderasi beragama dapat secara terstuktur dijadikan sebagai program nasional bukan hanya di Kementerian Agama, tetapi juga melalui lembaga pendidikan," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Pembimas Katolik berharap para peserta dapat menggali dan memantapkan pemahaman serta penghayatan semangat moderasi beragama pada narasumber, guna dapat mendesain sebuah proses pendidikan agama Katolik yang moderat baik melalui pendidikan Agama dan budi pekerti di sekolah yang mencerminkan nilai-nilai moderasi beragama yang sejalan dengan semangat Education Sustainable Development Goal (eSDG) yang dicanangkan oleh UNESCO.

“Yakni pendidikan yang menumbuhkan kesadaran akan kesetaraan, kearifan lokal, transformasi pendidikan yang inovatif, kreatif, literal dan memiliki kecerdasan sosial dan spiritual,” jelasnya dihadapan 45 peserta guru dan pengawas.

Menurutnya, kegiatan yang berlangsung selama 2 hari mulai 27 - 28 April 2021 akan mengkaji secara reflektif dan metodik-paradikmatik yang akan disampaikan oleh para narasumber.

Dan diakhir sambutan beliau juga mengingatkan para peserta untuk selalu menjaga protokol kesehatan.

"Tetap mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan oleh pihak panitia serta tetap peka terhadap situasi sekitar," pesannya.

Adapun narasumber yang memberikan paparan selama 2 hari, adalah; Prof. H. Abdurrahman Mas'ud, Ph.D (mantan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama), Rm. Rudi Hartono,MA. (Ketua Komisi Kateketik Keuskupan Agung Jakarta), Drs. Fidelis Waruwu, M.Sc.Ed. (Direktur Edutraco, Motivator dan trainer), Dr. Archadius Benawa. M.Pd. (Dosen Charachter Building Univ. Bina Nusantara) dan Cand. Dr. Andreas Bangun, M.Psi. (trainer dan dosen Univ. Kalbe).

Copyright © 2018-2021 — Humas Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. DKI Jakarta
Google Sites
Report abuse
Page details
Page updated
Google Sites
Report abuse